KOTA BATU – Ratusan jenis satwa unik dari berbagai belahan bumi dikoleksi oleh Museum Satwa. Theme park utama dari Jawa Timur Park (JTP) 2 ini juga memiliki banyak awetan burung, salah satunya burung rangkong.
Di Museum Satwa, burung rangkong ini tampak sedang bertengger di kandang burung, tepatnya di area Sangkar Raksasa.
Burung rangkong atau yang dikenal juga dengan nama lain enggang, julang dan kangkareng merupakan salah satu spesies burung yang hidup di Indonesia, Afrika, Asia dan Papua Nugini.
Di habitat asli mereka yaitu hutan rimba, burung rangkong berperan penting bagi kelestarian hutan saat melakukan penebaran biji, dalam regenerasi hutan melalui penebaran biji yang keluar di kotorannya.
Burung rangkong merupakan herbivora yang memakan buah-buahan seperti buah beringin, buah pala, hingga buah kenari.
Burung rangkong juga menjadi salah satu burung suci dan perlambang suku Dayak di Kalimantan.
Burung rangkong memiliki banyak keunikan, salah satunya balung yang berada di atas paruh burung unik ini.
Casque atau balung berfungsi sebagai ruang dengung suara. Bagian tersebut menyebabkan balung memiliki struktur yang berongga.
Warna bulu burung rangkong berbeda antara jantan dan betinanya. Burung jantan memiliki warna bulu yang lebih mencolok dibandingkan dengan betina.
Seluruh tubuhnya dipenuhi oleh bulu dengan warna hitam, abu-abu, dan putih ditambah dengan warna merah dan kuning pada bagian kulit leher, kepala dan lingkar mata. Tujuannya, untuk menarik perhatian betinanya.
Terdapat total 62 jenis burung Rangkong yang tersebar dari Afrika, Asia, Indonesia, dan Papua Nugini. Di Asia sendiri terdapat 32 jenis dengan 13 jenis burung ini ada di Indonesia.
Burung rangkong yang sudah diawetkan di Museum Satwa banyak membuat pengunjung takjub dan tak percaya bahwa sebelumnya spesies ini adalah hewan asli. Bentuknya yang eksotik sekaligus gagah memang selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Museum Satwa adalah Museum berstandar International yang menampilkan koleksi fosil dan replika berbagai satwa dari seluruh belahan dunia yang sudah diawetkan
Discussion about this post